http://nstarzone.com/LIGHT.html
Para peziarah datang dan pergi
Mereka melaju menuju sebuah negeri
Negeri dimana kebahagiaan dan kepedihan seringkali padu,
seringkali keliru
Negeri dimana duka dan lara lebur dalam suka cita
Tersebutlah negeri para pecinta
Para peziarah memulai kisah dengan senyum sumringah
Sejumput rasa yang disebut cinta menjadi kompas bagi mereka
menuju negeri para pecinta
Sejuta harap dan asa membumbung ke angkasa, membentuk
pelangi tersendiri menuju nirwana
Seraut wajah bahagia mengantarkan mereka menuju pencarian
akan cinta
Di dalam sebuah kedai sederhana, tempat para peziarah
singgah sementara, aku diam seribu bahasa
Enggan bersuara
karena tak ada cerita
Para peziarah yang dalam perjalanan menuju negeri para
pecinta dengan penuh suka cita mendendangkanku berbagai kisah tentang cinta
bahagia
Mereka datang dengan satu tujuan; ingin merasakan cinta yang
sesungguhnya
Kata mereka, mencinta membuatmu merasa mengenal kehidupan
yang demikian indahnya
Cinta bagi mereka merupakan suatu kesempatan mencumbui surga
Surga adalah suatu tempat dimana cinta bersemi di dalamnya
Bahagia abadi terletak disana
Maka negeri para pecinta lah tujuan mereka
Sementara itu para peziarah yang pergi dari negeri para
pecinta bercerita dengan raut wajah penuh duka
Kata mereka, cinta telah pergi
Sebagian menuduh cinta memaksanya pergi meninggalkan negeri
luar biasa indah tersebut
Sebagian lainnya meninggalkan cinta karena tak tahan pedih
mengiris yang mesti ditanggung
Cinta, bagi mereka yang pergi, adalah suatu duka lara yang
membuat sengsara
Ada yang merelakan, banyak juga yang tak rela dan mengerutu karenanya
Mereka yang pergi dari negeri para pecinta sederhana saja;
tak dapat ijin tinggal disana
Bagaimana pun kepedihan juga kesedihan mereka yang
pergi dari negeri para pecinta tak
membuat para peziarah urungkan niat menjejak cinta sampai ke negerinya
Cinta memang kadang seperti itu, kata mereka yang bijak dan
sudah tua
Awalnya naïf dan bahagia
Tetapi cinta punya cara mengeksekusi mereka yang tak benar-benar
mencinta
Cinta, kata mereka, bermuka dua
Penuh jebakan dan tipu muslihat
Tetapi biarpun begitu tak mengurangi keinginan para peziarah
mencoba meregup cinta
Cinta punya ujung bahagia, maka ia disebut surga
Selebihnya adalah realita
Aku tak beranjak dari
tempatku sekarang
Aku hanya seorang pendengar
Tak kusampaikan pada siapapun jika aku telah menemukan cinta
Tak kukatakan juga apakah aku ingin kesana, ke negeri para
pecinta (lagi)
Sesungguhnya aku tinggal di dalamnya sejak dahulu kala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar