Senin, 25 Juni 2012

Ode Untuk Malam

http://www.montpelieralive.org/firstnight2011



Siapa bilang malam kelam dan berkabut hingga pekatnya mengantarkan bau kesepian pada sejumput jiwa-jiwa masa lalu?

Dalam bilangan urut waktu, selalu hadir momen yang datang mengulang dan membawa sejuta kenangan lama mengenai arti hidup bahagia tanpa beban, tanpa harapan. Pengulangan yang hampir selalu ditentang banyak kalangan berotak cemerlang mengenai hakekat waktu yang seharusnya linear bukan sporadis. Maka waktu yang benar adalah selalu yang bergerak ke arah idea bukan partikular, sementara subjek yang terikat waktu dan terjerat ruang selalu partikular. Selalu bukan yang ideal, selalu satu, unik juga kaya.

Partikular. Unik. Berbeda. Kita selayaknya merayakan yang berbeda dari apa yang tidak kita punya namun dimiliki oleh orang lain. Saling belajar dan menghargai adalah kuncinya.Tapi rupanya itulah yang paling sulit dipegang oleh kita yang mengaku manusia.

Siapa bilang malam kelam dan berkabut hingga pekatnya mengantarkan kesedihan bagi jiwa-jiwa yang kehilangan cinta?

Tidak ada yang pernah hilang seluruh utuh dalam sejarah manusia. Kita terikat dengan permainan dadu Tuhan yang membolak-balik perihal nasib baik buruk. Keunikan kita dijadikan taruhan untuk segala kemungkinan yang bahkan tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Dalam sunyi sebuah keheningan, banyak yang hadir. Mendorong, menerabas, menyikut demi sebuah awal baru. Kesejarahan bagi kami yang belajar filsafat merupakan repetisi yang berubah forma dan waktu saja, tidak dengan isi.

Kupungut kau dari kelam malam saat kelam dan sepi menjadi selubungmu menjalani hari bermandikan matahari. Kutunjukkan kau taman bermain dan sejuta keindahan lain. Tapi kau rupanya tetap ingin bergulat dengan malam.

Ode untuk malam mengantarkan setiap pribadi menuju kesejarahannya yang bergerak sporadis dan partikular.



2 komentar:

  1. kalo dalam psikologi ini namanya proses penyembuhan emosi yang terkekang #halah

    BalasHapus